Hormon adalah zat kimiawi yang
dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh
dara menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
Contoh efek hormon
pada tubuh manusia :
>> Perubahan
Fisik : yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan
bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk
tubuh feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
>> Perubahan
Psikologis : Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati.
>> Perubahan
Sistem Reproduksi : Pematangan organ reproduksi, produksi organ
seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).
Di balik fungsinya
yang mengagumkan, hormon kadang jadi biang keladi berbagai masalah. Misalnya
siklus haid yang tidak teratur atau jerawat yang tumbuh membabi buta di wajah.
Hormon pula yang kadang membuat kita senang atau malah sedih tanpa sebab. Semua
orang pasti pernah mengalami hal ini, terutama saat pubertas.Yang pasti, setiap
hormon memiliki fungsi yang sangat spesifik pada masing-masing sel sasarannya.
Tak heran, satu macam hormon bisa memiliki aksi yang berbeda-beda sesuai sel
yang menerimanya saat dialirkan oleh darah.
Pada dasarnya hormon bisa dibagi menurut komposisi
kandungannya yang berbeda-beda sebagai berikut:
* Hormon yang mengandung asam amino (epinefrin,
norepinefrin, tiroksin dan triodtironin).
* Hormon yang mengandung lipid (testosteron,
progesteron, estrogen, aldosteron, dan kortisol).
* Hormon yang mengandung protein
(insulin, prolaktin, vasopresin, oksitosin, hormon pertumbuhan (growth
hormone),
FSH, LH, TSH).
Hormon-hormon
ini bisa dibuat secara sintetis. Di antaranya adalah hormon wanita
yaitu estrogen dan progesteron yang dibuat dalam bentuk pil. Pil ini merupakan
bentuk utama kontrasepsi yang digunakan wanita seluruh dunia untuk memudahkan
mereka menentukan saat yang tepat: kapan harus mempunyai anak dan jarak usia
tiap anak.
Hormon Pada Wanita
Hormon
wanita terutama dibentuk di ovarium (hormon pria dibentuk di
testis). Baik pria maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon yang
relatif sama. Hanya kadarnya yang berbeda. Hormon seksual wanita antara lain
progesteron dan estrogen. Hormon seksual pria antara lain androstenidion dan
testosteron (androgen). Pada wanita, hormon seksual kewanitaannya lebih banyak
ketimbang pria. Begitu pula sebaliknya.
·
ESTROGEN
Estrogen merupakan bentukan dari
androstenidion (hormon seksual pria yang utama) yang dihasilkan ovarium. Selain
androstenidion, ovarium juga mengeluarkan testosteron dan
dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah yang sedikit.
·
HORMON
PROGESTERON
Hormon ini merupakan bentukan dari
pregnenolon yang dihasilkan oleh kelenjar dan berasal dari kolesterol
darah.
·
TESTOSTERON dan DEHIDROEPIANDROSTERON
Hormon ini yang juga diproduksi oleh ovarium tetapi
dalam jumlah yang sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena
berhubungan dengan daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual).
·
EFEK HORMON TERHADAP WANITA
Hormon-hormon pada tubuh wanita berperan penting
dalam perjalanan hidupnya termasuk pada keindahan kulit. Berikut ini adalah
peran ketiga hormon utama wanita:
=> Hormon
Estrogen:
- Mempertahankan fungsi
otak.
- Mencegah gejala
menopause (seperti hot flushes) dan gangguan mood.
- Meningkatkan pertumbuhan
dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit, saluran kemih,
vagina, dan
pembuluh
darah).
- Pola distribusi lemah di
bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang feminin.
- Produksi sel pigmen
kulit.
Estrogen juga
mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan
struktur normal kulit agar tetap lentur,
menjaga
kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta mampu menahan air.
=> Hormon
Progesteron:
Sebenarnya hormon
ini tidak terlalu berhubungan langsung dengan keadan kulit tetapi
sedikit banyak ada
pengaruhnya karena
merupakan pengembangan estrogen dan kompetitor androgen. Fungsi
utama hormon
progesteron lebih pada
sistem reproduksi wanita, yaitu:
- Mengatur siklus
haid.
- Mengembangkan
jaringan payudara.
- Menyiapkan rahim
pada waktu kehamilan.
- Melindungi wanita
pasca menopause terhadap kanker endometrium.
=> Hormon
Androgen:
Hormon ini berfungsi
untuk:
- Merangsang dorongan
seksual.
- Merangsang pembentukan
otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel darah merah.
Hormon ini cukup berpengaruh pada penampilan kulit
dan pertumbuhan rambut, yaitu dengan menstimulasi akar rambut dan
kelenjar sebum (kelenjar minyak) yang terletak di bagian atas akar rambut.
Kelenjar sebum menghasilkan sekresi lemak atau
minyak yang berfungsi melumasi rambut dan kulit. Tetapi bila berlebihan minyak
ini akan memicu tumbunya akne atau jerawat, sehingga mengganggu keindahan penampilan
kulit. Gangguan kelenjar sebum juga bisa mengakibatkan alopesia androgenika
(kebotakan), terutama pada pria. Sebaliknya pada wanita, ketidakseimbangan
hormon Androgen (hormonal imbalance) bisa menyebabkan hirsutisme di mana rambut
tumbuh berlebihan di daerah-daerah yang tidak semestinya.
Aktivitas kelenjar sebum sangat dipengaruhi hormon
androgen. Kerja kelenjar ini memuncak pada saat seseorang mencapai masa
pubertas. Semakin tinggi tingkat kerjanya, semakin banyak pula sekresi yang
dihasilkan kelenjar ini. Sekresi kelenjar sebum pada pria lebih tinggi secara
signifikan ketimbang pada wanita. Tak heran kulit wajah pria tampak lebih
berminyak dibanding wanita. Efek
kerja kelenjar sebum mulai berkurang pada wanita sesaat menjelang menopause.
Hiper-androgen pada wanita dengan ciri-ciri
aktivitas hormon androgen melebihi normal ternyata merupakan masalah yang cukup
umum terjadi walaupun belum diketahui penyebabnya dan mempengaruhi 10-20%
wanita usia reproduktif.
Gejala
Hiper-Androgen Pada Kulit Wanita.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, hormon
androgen yang berlebih akan mengakibatkan efek negatif pada kulit dan
kecantikan wanita. Walaupun bukan merupakan kondisi yang fatal tetapi bisa
berefek sosial-psikologis dan mengurangi rasa percaya diri bahkan mempengaruhi
kualitas hidup. Gejala-gejala itu antara
lain:
+ Kulit berminyak
dan komedo. Kondisi ini merupakan cikal bakal gejala yang lebih parah
seperti ketombe dan jerawat.
Berlebihnya produksi minyak di kulit wajah dipengaruhi oleh:
-
Tingginya kadar androgen bebas yang akan memicu aktivitas kelenjar minyak
dan sebum.
- Meningkatnya kepekaan target organ
atau sebum terhadap androgen sehingga walaupun kadar androgen bebas
dalam batas normal aktivitas sebum tetap meningkat.
+ Akne / Jerawat. Banyak faktor
yang dapat memicu timbulnya jerawat antara lain komedo, minyak dan
peradangan (inflamasi). Belum lagi ada pula pengaruh dari luar seperti
pemakaian kosmetik yang bisa menyumbat aliran sekresi kelenjar sebum
ke permukaan apa lagi dalam jangka panjang ditambah kondisi iklim
tropis yang panas dan lembab.
+ Hirsutisme. Sekitar 5-8%
wanita usia reproduktif menderita hirsutisme yaitu pola pertumbuhan
atau distribusi rambut menyerupai pria (male hair pattern), misalnya
di atas bibir, dagu, dada, pinggang dan paha. Ada 40-80% dari
penderita ini menunjukkan peningkatan produksi testosteron dari
200-300 juta (microgram) per hari menjadi 700-800 juta per hari.
+ Alopesia
Androgenika (kebotakan). Gejala ini merupakan kebalikan dari
hirsutisme.
Penyebabnya sama:ketidakseimbangan androgen. Masalah kebotakan ini
biasa dialami oleh pria. Rambut hilang secara perlahan-lahan di
daerah dahi, terus menjalar ke daerah ubun-ubun dan meluas secara
lambat atau cepat ke seluruh bagian atas kepala.
Gejala Hiper-Androgen
Secara Sistemik.
Selain gangguan pada kulit, ketidakseimbangan
hormon androgen juga berpengaruh secara sistemik yang ditandai dengan
gejala-gejala seperti pada sistem reproduksi berupa:
+ Gangguan siklus
menstruasi, a-menore (nyeri haid), dan an-ovulasi.
Siklus haid yang tidak teratur merupakan
gejala ketidakseimbangan hormonal dan sedikit banyak berpengaruh
pada tingkat kesuburan seorang wanita. Jika siklus haid Anda
tidak teratur lebih dari 3 bulan berturut-turut, sebaiknya konsultasikan
dengan ginekolog, karena jika tidak mendapat penanganan yang serius dapat
menyebabkan berbagai perubahan morfologis pada rahim yang disebut
PCOS (Poly - Cystic - Ovarian - Syndrome) dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan infertilitas (mandul).
+ Abnormalitas
metabolisme tubuh. Gejala yang tampak antara lain:
- Profil lemak yang tidak normal
(obesitas atau terlalu kurus).
- Resistensi insulin sehingga
berakibat peningkatan resiko kencing manis (diabetis mellitus).
- Peningkatan resiko penyakit jantung
(kardiovaskular).
Hormon Pada Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron,
LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan
hormon pertumbuhan.
Testoteron
disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus.
Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk
sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
LH disekresi
oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig
untuk mensekresi testoteron.
- FSH (Follicle Stimulating
Hormone)
FSH juga
disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi
sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma
(spermiasi) tidak akan terjadi.
Estrogen
dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga
mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan
estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua
hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
Hormon
pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon
pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
Gangguan Pada
Sistem Repruduksi
Gangguan
pada sistem reproduksi yang harus diwaspadai kaum pria lainnya antara lain Hipogonadisme atau penurunan
fungsi testis akibat gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan
testoteron, sehingga menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya
tanda-tanda kepriaan. Tapi bisa ditangani dengan terapi hormon. Kriptorkidisme atau kondisi dimana satu
atau kedua testis tidak bisa turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum dan
terjadi saat masih bayi. Bisa ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin
untuk merangsang terstoteron atau dilakukan pembedahan. Uretritis atau peradangan
uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil akibat
kuman Chlamydia Trachomatis, Ureplasma Urealyticum atau Virus Herpes. Bisa
diatasi dengan pengobatan. Prostatitis
atau peradangan prostat akibat infeksi bakteri Escherichia coli.
Epididimitis atau infeksi
pada saluran reproduksi pria oleh bakteri Ecoli dan Chlamydia.Orkitis atau peradangan
testis akibat virus parotitis sehingga mengakibatkan infertilitas. Infeksi
virus bisa diobati, tentu saja butuh kesabaran dan ketelatenan dalam berobat.
Kaum pria
juga harus waspada jika ada gejala-gejala kecil pada organ reproduksinya. Sakit saat buang air kecil atau ejakulasi biasanya
disebabkan peradangan prostat akibat cedera, infeksi,
terlalu sering mandi air panas, minum alkohol, makan makanan pedas, kafein dan
duduk terlalu lama. Sindrom semacam ini bisa dicegah dengan menghindari
penyebab-penyebab di atas. Ruam
merah di selangkangan disebabkan oleh jamur akibat
kondisi lembab dan bisa menular melalui hubungan seksual. Pencegahannya dengan
memperhatikan kebersihan celana dalam, mandi setelah berolahraga, dan
mengeringkan selangkangan sebelum memakai celana dalam. Nyeri testis atau buah zakar akibat trauma
tendangan atau saluran spermatika terpuntir sehingga tidak ada
aliran darah ke testis. Jika tidak segera diobati, pria bisa kehilangan
testis. Untuk itu pria perlu menghindari celana yang ketat, mengenakan pakaian
keselamatan saat bekerja dan memilih bahan nilon atau mesh yang mencegah
gerakan berlebihan.
Untuk
meningkatkan kesuburan pria, dibutuhkan gaya hidup sehat dan vitalitas tubuh,
sehingga pria mampu memproduksi sperma yang sehat. Suhu yang sejuk pada testis
diperlukan untuk memproduksi sel sperma yang sehat. Buah zakar yang melindungi
testis diciptakan menggantung di luar tubuh agar suhunya lebih rendah dari suhu
tubuh normal. Agar kualitas dan kuantitas sperma bagus, sebaiknya mengurangi
kebiasaan berendam di air panas. Menghindari
rokok juga penting, sebab merokok menambah risiko kemandulan
dan disfungsi ereksi pada pria. Nikotin membuat darah mengental sehingga tidak
bisa beredar dengan lancar, termasuk di pembuluh darah alat kelamin. Mengkonsumsi makanan sehat
membantu produksi hormon yang mempengaruhi perkembangan sperma dan produksi
testosteron di testis. Alkohol
dan obat bius pun harus dijauhi karena berpengaruh buruk pada
kualitas dan kuantitas sperma, mengurangi produksi testosteron, dan dapat
menyebabkan disfungsi ereksi dan hilangnya libido. Kaum priapun harus waspada
pada materi beracun
karena zat kimia seperti pestisida, herbisida, cat, pernis kayu, lem, dan logam
berat menyebabkan gangguan keseimbangan hormon reproduksi. Menjaga berat badan dengan
makan secara benar. Nutrisi membantu mengatur hormon tubuh dan memelihara
sistem reproduksi. Olahraga
teratur terutama berjalan, jogging, berenang, dan bersepeda
yang mampu menyembuhkan ketidaksuburan. Cukup
istirahat juga mempengaruhi tingkat kesuburan pria, sebab
sering begadang bisa menurunkan kesuburan. Menghindari radiasi sinar X, karena bisa memberi
pengaruh buruk terhadap kesuburan pria.
Gannguan Reproduksi
Gangguan Pada Sistem
Reproduksi Pria
Hipogonadisme adalah penurunan
fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon
androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan
tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi
hormon.
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari
satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada
waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human
chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga,
dilakukan pembedahan.
Uretritis adalah peradangan uretra
dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang
paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma
urealyticum atau virus herpes.
Prostatitis adalah peradangan
prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra. Gejalanya berupa
pembengkakan yang dapat menghambat uretra sehingga timbul rasa nyeri bila buang
air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun
bukan bakteri.
Epididimitis adalah infeksi yang
sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis
adalah E. coli dan Chlamydia.
Orkitis adalah peradangan pada
testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa
dapat menyebabkan infertilitas.
Anorkidisme
adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada sama sekali.
Hyperthropic
prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada usia-usia
lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui.
Hernia merupakan protusi/penonjolan isi rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.
Gejala kanker prostat mirip dengan hyperthropic prostat.
Menimbulkan banyak kematian pada pria usia lanjut.
Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di
dalam testis (buah zakar), yang bisa menyebabkan testis membesar atau
menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum (kantung zakar).
Impotensi
yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun mempertahankan ereksi penis pada pada
hubungan kelamin yang normal.
- Infertilitas (kemandulan)
Yaitu ketidakmampuan menghasilkan
ketururan. Infertilitas dapat disebabkan faktor di pihak pria maupun pihak
wanita. Pada pria infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan
mengfertilisasi ovum. Hal ini dapat disebabkan oleh:
- Gangguan spermatogenesis, misalnya
karena testis terkena sinar radio aktif, terkena racun, infeksi, atau gangguan
hormon
- Tersumbatnya saluran sperma
- Jumlah sperma yang disalurkan
terlalu sedikit
Gangguan pada Sistem
Reproduksi Wanita
Gangguan menstruasi pada wanita
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore
primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau
tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi
selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus
menstruasi.
Kanker vagina tidak diketahui
penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya
disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah
laser.
Kanker serviks adalah keadaan dimana
sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya
dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas
vagina dan kelenjar limfe panggul.
Kanker ovarium memiliki gejala yang
tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran
pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat
dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
Kanker rahim (uterus) atau yang
sebenarnya adalah kanker jaringan endometrium adalah kanker yang sering terjadi
di endometrium, tempat dimana janin tumbuh, sering terjadi pada wanita usia
60-70 tahun.
Yaitu
tumor yang bersifat ganas. Kanker payudara
banyak terdapat pada wanita yang telah menopause. Pengobatannya dengan operasi,
sinar radio aktif, dan obat-obatan.
Yaitu
tumor yang bersifat jinak. Gejalanya berupa benjolan kenyal pada payudara.
Pengobatannya dengan operasi.
Endometriosis adalah keadaan dimana
jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar
ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru. Gejala
endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa
menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi
kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan,
laparoskopi atau bedah laser.
Gejala awal infeksi vagina berupa
keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia
produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami
terkena infeksi, jamur atau bakteri.
Yaitu tumbuhnya bejolan keras
berbungkul seperti bunga kol atau jengger ayam atau dikenal sebagai kutil
kelamin. Kutil kelamin atau condyloma merupakan penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh human papilloma virus (HPV), atau virus yang menyebabkan
keganasan pada jaringan. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung secara
seksual dengan penderita HPV lainnya. Penyakit ini ditemukan di seputar alat
kelamin bagian luar, di dalam liang vagina, di sekitar anus, hingga mulut
rahim. Jika sampai menginfeksi leher rahim, dapat menyebabkan kanker mulut
rahim atau kanker serviks. Kutil kelamin dapat diobati dengan obat oles,
suntik, maupun tindakan operasi. Untuk tindakan operatif dapat dilakukan dengan
menggunakan alat kotter (pemotong) oleh tenaga medis. Pengobatan bisa dilakukan
dengan obat topikal (oles).
Yaitu infeksi pada kelenjar
bartolin. Bartolinitis dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar
wanita. Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai
tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin
yang memerah. Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin
yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar. Penyakit ini disebabkan oleh
Chlamydia, Gonorrhea, dsb. Bartolinitis dapat menyumbat mulut kelenjar tempat
diproduksinya cairan pelumas vagina. Akibat penyumbatan ini, lama kelamaan
cairan memenuhi kantong kelenjar sehingga disebut sebagai kista (kantong berisi
cairan). Untuk mengatasinya, pemberian antibiotik untuk mengurangi radang dan
pembengkakan. Jika terus berlanjut, dokter akan melakukan tindakan operatif
untuk mengangkat kelenjar yang membengkak.
Merupakan suatu
peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala keputihan
(flour albus) yaitu keluarnya cairan putih/putih kehijauan dari vagina.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme misalnya Gardnerella
vagimalis, Trichomonas vaginalis, Candida albicans, virus
herpes, Candyloma accuminata, dll.
Yaitu munculnya gumpalan seperti
endapan susu berwarna putih. Disebabkan karena infeksi jamur Candida
albicans. Keputihan ini dapat muncul akibat ketidakseimbangan hormonal yang
disebabkan oleh kegemukan, pasca menstruasi, kehamilan, pemakaian alat
kontrasepsi hormonal, pengunaan obat-obatan steroid, kondisi organ intim yang
terlalu lembap, dan lainnya. Juga bisa merupakan akibat dari gula darah yang
tidak terkontrol. Penanganan untuk candidiasis cukup dengan menjaga kebersihan
dan kelembapan organ intim wanita. Peggunaan sabun khusus pembersih vagina dan
menjaga agar di bagian intim tak terlalu lembap bisa dilakukan. Namun, jika
memang tak tertahankan dan menimbulkan gatal yang amat sangat, dapat diberikan
obat antijamur misalnya triazol atau imidazol.
Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan
yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini
dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari
ovarium.
- Infertilitas (kemandulan)
Pada wanita infertilitas disebabkan
oleh:
- Kerusakan pada ovarium karena
infeksi, racun, atau sinar radio aktif sehingga pembentukan ovum terganggu
- Penyumbatan pada tuba fallopi
- Gangguan sistemik, misalnya
gangguan hormon, diabetes mellitus, dsb
Selain kelainan-kelainan di atas,
ada juga beberapa penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin (Sexually
Transmitted Disease), yaitu:
Syphilis ialah penyakit menular yang
disebabkan oleh suatu bakteri berbentuk spiral yaitu Treponema pallidum.
Penyakit ini dapat menyerang berbagai organ dalam tubuh, dapat ditularkan
melalui hubungan seksual atau badaniah yang intim (misalnya ciuman), melalui
transfusi darah, serta melalui plasenta dari ibu ke bayinya.
Gonorrhoea ialah suatu penyakit akut
yang menyerang selaput lendir dari uretra, serviks, rectum, kadang-kadang mata.
Penyakit ini disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae.
Merupakan gangguan pada bagian luar
kelamin berupa gelembung-gelembung berisi cairan. Gelembung air diakibatkan
karena infeksi virus Herpes (HSV2). Gejalanya dapat berupa demam dan
menimbulkan sensasi perih bila tersentuh. Bila menginfeksi sampai bagian dalam
organ intim wanita, virus ini bisa menyebabkan nyeri sendi hingga rasa pegal di
area pinggang. Pengobatan penyakit ini dengan obat antivirus. Pencegahannya
dilakukan dengan menjaga daerah organ intim agar tidak terlalu lembap dan tetap
bersih.